Minggu, 09 Juli 2017



TKI/TKW DENGAN BERBAGAI PERMASALAHNYA

OLEH
INDAH PUSPARINI
NPM 16430046


TKI/TKW / tenaga kerja Indonesia/TKW tenaga kerja wanita/  merupakan pekerja informal  yang biasanya bekerja  di luar negeri bekerja di sektor non skiil seperti buruh pembantu rumah tangga dan pengasuh anak , TKI/TKW sering kali di sebut sebagai pahlawan devisa Negara  BNP2TKI(Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)  menyebut remintansi dari tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW) tahun 2015 menyumbang devisa Negara hingga USD 10,5 milyar atau Rp 144,95 triliun (kurs rp 13.805 per USD) ketua bpnp2TKI/TKW nusron wahid mengatakan jumlah tersebut meningkat 24 persen di bandingkan remintansi tahun 2014 yang berkisar USD 8,4 milyar (Jakarta-okezonefinance)
Dari data tersebut  tak memungkiri peran TKI/TKW dalam menggerakakn roda perekonomian negeri. Namun disisi lain  kesejahteraan TKI/TKW juga perlu di soroti mengingat tidak sedikit  jumlah TKI/TKW yang bekerja di luar negeri  dalam detik finance  BNP2TKI memfasilitasi penempatan TKI/TKW ke luar negeri sebanyak 66.714 orang, merupakan data kuartal 1 pada  januari sampai april 2017  angka tersebut terbilang turun daripada data tahun 2016 di kuartal yang sama  yaitu  sejumlah 80.169 orang
Selama beberapa periode mayoritas TKI/TKW  adalah berpendidikan sd maka pada kuartal tahun 2017  TKI/TKW yang berpendidikan sekolah menengah mencapai  71% yang terdiri atas 25.434 orang atau 38%  pendidkan SMP dan 22.330 orang atau 33% adalah SMA
Ekonomi yang pas-pasan dan sedikitnya lapangan pekerjaan membuat para TKI/TKW menjatuhkan pilihan bekerja di  luar negeri  ditambah gaji yang lumayan semakin menambah minat untuk mendaftarkan diri bekerja di luar  negeri sebagai pekerja non skill atau pembantu rumah tangga / buruh. Selain itu faktor geografis juga mempemgaruhi seperti contoh di desa pesisiran trenggralek yang tanahnya tidak subur mereka menanam tanaman kayu seperti  singkong salak dll  kebanyakan mereka adalah para petani atau buruh yang tidak menentu pendapatanya.Bekerja sebagai pembantu rumah tangga memang cukup menjanjikan gaji yang berlimpah sekitar minimum 3-5 juta  per bulan memmbuat para TKI/TKW menjatuhkan pilihan bekerja di luar negeri sebagai jalan untuk memperbaiki kehidupan ekonomi. Gaji yang didapat di gunakan untuk membayar hutang , biaya sekolah anak ,modal usaha dan keperluan lainya, bahkan rata rata  setelah bekerja menjadi TKI/TKW di luar negeri  rumah TKI/TKW  di kampung umumnya terlihat megah.

Di lihat dari status , TKI/TKW yang sudah berkeluarga atau sudah kawin masih dominan dari keseluruhan jumlah TKI/TKW yang di tempatkan di luar negeri yaitu 34.153 orang atau 51 % , dan  27,343 atau 41 % berstatus belum kawin . sedangkan 8 % atau 5.218 orang berstatus cerai.
Dari pusat pelayana crisis centre BNP2TKI menerima pengaduan sebanyak 1.743 aduan kasus yang terdiri atas 231 aduan selama masa pra – penempatan 1.372 aduan  selama masa penempatan  dan sebanyak 140 kasus aduan masa purna penempatan
Jenis kasus antara lain , TKI/TKW ingin di pulangkan , gaji tidak di bayar , over stayers , TKI/TKW gagal berangkat ,TKI/TKW sakit, pekerjaan tidak sesuai perjanjian, ada beberapa komponen terkait permasalahan kerja wanita yaitu  pihak PJTKI( PENYALURAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA) ,agency, majikan dan TKW/TKI sendiri . PJTKI sebagai lembaga pengirim TKI/TKW ke luar negeri  mempunyai peran yang cukup besar terhadap kesiapan mental maupun performa TKI/TKW dalam pekerjaan di luar negeri. Ketidak siapan mental dan performa yang rendah memunculkan berbagai masalah . agency di neagara tujuan sebagai partner PJTKI, merupakan pintu terakhir  sebelum TKI/TKW berhubungan dengan majikan  oleh karena itu peran agency dalam penyaluran TKW cukup besar. agency bisa memilih majikan mana yang cocok dan  dan dapat memeberikan  jaminan pekerjaan, penghasilan dan kehidupan yang cukup baik bagi TKI/TKW.
Sebagia badan usaha secara alamiah setiap agency berorientasi pada keuntungann ekonomi. Dengan demikian TKI/TKW bisa di pandang sebagai obyek yang dapat menghasilkan uang. Yang mengakibatkan agency kurang memperhatikan kepentingan TKI/TKW
Masalah lainya adalah informasi yang kurang memadai menganai resiko resiko dan konsekuensi yang  di hadapi apabila menjadi TKI/TKW di luar negeri , pihak agency kurang memeperhatikan kepentingan dan kesejahteraan tkw sehingga tidak mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Berdasarkan  hasil penelitian di berbagai daerah penelitian dalam negeri  dapat teridentifikasi permasalahn sosial tkw/tki yaitu
Permasalahan social psikologis yang muncul di tempat penampungan (di daerah asal maupun transit) antara lain kebosanan / kejenuhan saat tkw terutama bila mereka tidak segera di salurka padaa pekerjaan yang di harapkan.Tkw mengalami tekanan mental dan fisik karena beberapa hal Tkw mengalami hambatan sadalam beradatasi di lingkungan baru , perlakuan majikan yang tidak manusiawi. berbagai kasus seperti kekerasan pelecehan seksual yang di lakukan oleh majikan, dan masalah yang di timbulkan oleh TKI/TKW sendiri semisal contoh  TKI/TKW yang  mencuri barang berharga milik majikan dan melakukan kekerasan terhadap anak majikan,kasus ini mengakibatkan proses hukum yang serius apabila tki/ tkw masuk dengan jalur illegal dan mendapatkan perlindungan hukum yang lemah..  
 Kebanyakan TKI/TKW yang berstatus ibu yang memilikki anak kecil, memiliki beberpa konsekuensi terhadap keluarga yang di tinggalkan  , anak yang di tinggalkan kehilangan peran ibu yang merawat fisik anak agar tumbuh berkembang dengan sehat membantu anak , untuk melakukan sosialisasi agar bisa menyesuaikan diri denghan lingkunganya dan kesejahteraan psikologis anak , kehilangan kasih sayang ibu.
Di samping itu angka perceraian meningkat seiring maraknya hal ini terjadi di karenkan, suami yang di tinggal istri bekerja di luar negeri  berselingkuh dan uang yang di kirimkan istri di gunakan untuk  mencari pasangan lain. Demikian pula pada pihak perempuan mereka kadang pulang dengan membawa laki laki lain dan mengajukan permohonan kepada suami agar menceraikanya.  Laki laki yang di bawa biasanya dari kenalan sesame orang Indonesia yang sama  sama bekerja di luar. Kondisi ini sangat memprihatinkan terlebih akan berdampak negative pada jiwa anak , menyebabkan anak kurang percaya diri dan tidak menerima kondisi orang tuanya dan pada akhirnya banyak anak TKI/TKW yang mengarah pada pelanggaran norma norma , seperti perbuatan mabuk mabukan,pengunaan zat adiktif(obat terlarang) tidak mau sekolah dan masalah masalh lainnya.
Dalam hal ini pemerintah  harus mengupaayakan program program yang dapat meminimalisir permasalah yang terjadi pada TKI/TKW
Di Negara tujuan , perluanya perlindungan dan pelayan kesejahteraan social bagi tkw bermasalah serta dengan pihak depertmen luar negeri(KBBRI di negeri tujuan tki /tkw) perlu di tingkatkan dan di perkuat, sejalan dengan upaya tersebut di perlukan pula pemberdayaaan masyarakt kurang mampu di daerah asal tkw. perlunya tindakan tegas terhadap agency agency illegal, yang membujuk rayu calon tki. Yang pada ujungnya dapat membahyakan diri tki.
Perlunya program jangka panjang terhadap keluarga yang di tinggalkan yang di tingalkann  seperti program pendidikan untuk anak  agar di pantau dan dan di beri bimbingan agar tidak terjadi kasus anak anak yang bermasalah, sosilasi lebih lanjut dan pemberian pengarahan serta motivasi agar membangun kepercayaan diri dalam menggapai cita cita yang lebih baik
Pemerintah memang sudah mencanangkan program program akan tetapi perlu pengawasan khusus agar agar program program pemerintah benar benar terealisai secara merata dan tepat sasaran. Di perlukan juga dukungan dari masyarakat agar terus peduli terhadap lingkungan dan turut andil dalam mengupayakan program pemerintah, peduli terhadap para TKI/TKW. Adanya aktifis aktifis yang turut membela dan menuntut hak TKI/TKW perlu di apresiasi.
pemerintah mempunyai andil besar terhadap permaslahan permasalah yang terjadi pada tki/tkw.  di perlukan ketegasan dalam mengurus adminstrasi dan peningkatan kualitas tki/tkw menjadi pekerja profesional , agar kedepanya lebih meminimalisir kasus kasus yang mengancam dan merugikan diri tki/tkw . di perlukan sosialisai lebih lanjut mengenai tki , jangan sampai tki/tkw yang disebut sebut sebagia pahlawan devisa yang di andalkan negara malahh tidak di hargai, dan dibiarkan begitu saja.

DAFTAR PUSTAKA
permasalhan sosial tenaga kerja wanita dan implikasinya terhadap pelayanan sosial,       ejournal.kemsos.go,id
journal.um.ac.id>jppk>article kehidupan sosial tki dan tkw
http://m.detik .com>finance tki pahlawan devisa dan permasalahnya
economy.okezone.com Pahlawan devisa